Perjalanan menggunakan kendaraan umum di Lombok untuk berwisata

Advertisement
Kali ini admin mencoba mencari pengalaman dengan menggunakan mobil angkutan umun di pulau Lombok dari sebuah kota tua yang dikenal dengan Ampenan yang masih termasuk kawasan kota Mataram Nusa Tenggara Barat, Menuju salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di pulau ini yaitu pantai Kuta Lombok. Nama pantai ini memang sama dengan yang ada di Bali namun tidak sama, di Kuta Lombok lebih sepi namun memiliki pemandangan alam yang sangat luar biasa. Kita lanjut lagi ya.... Ceritanya

Sekitar pukul 11 pagi waktu setempat akupun berdiri menunggu angkutan kota yang biasa beroperasi di wilayah wisata senggigi hingga terminal Sweta, setelah menunggu beberapa menit terlihat sebuah angkot dengan hanya dua orang penumpang. Akupun memulai perjalanan dengan memilih kursi depan samping sopir yang kebetulan terlihat kosong, Semua terasa menyenangkan apalagi sambil melihat lihat pemandangan kota Mataram sebelum akhirnya tiba di terminal Bertais atau Sweta.

Angkutan Kota wilayah Mataram
Pemandangan dalam kota Mataram

Sesampai di terminal aku dihampiri beberapa orang yang menawarkan jasa transportasi umum khas mereka yang biasanya menggunakan mini bus L 300 dengan tujuan Praya - Lombok tengah, Praya memang tujuan pemberhentian selanjunya sebelum kita sampai ke tujuan sebenarnya yaitu Pantai Kuta Lombok yang katanya terkenal dengan keindahan alamnya dan pasir putihnya yang menawan.

Terminal Sweta


Kendaraan umum Praya - Sweta

Namun aku lebih memilih meninggalkan terminal dengan berjalan kaki mengikuti jalan yang akan dilalui angkutan umum menuju ke Praya tersebut, Akupun berjalan kaki sekitar 500 meter. Tujuannya sih biar nggak nunggu di dalam mobil saat sopir nyari penumpang di sekitar terminal, karena biasanya sopir bakalan ngajak kita muter muter sampai mobil mereka dipenuhi penumpang. Karena pengalaman seperi ini sering aku alami sebelumnya, Sebenarnya menggunakan jasa transportasi pribadi atau Taxi jauh lebih nyaman namun karena jumlah uang yang terbatas terpaksa aku menggunakan angkutan umum he...he...

Setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya ada juga yang menghampiri, Sang sopir yang hanya memiliki satu mata untuk pengelihatannya membuatku kasihan. Namun ditengah perjalanan ada yang membuatku kesal. Sopir tersebut sambil mengotak atik hp yang digenggam dengan tangan kirinya sedang tangab kanannya memegang stir kemudi, bukan itu saja " eh... Malah bakar rokok pula saat sedang mengemudikan kendaraan. Ini sangat membuatku kesal dan khawatir terhadap keselamatan para penumpang di dalamnya, Akupun menegurnya namun si sopir malah manggut manggut saja responya.

Ini adalah salah satu pengalaman buruk menggunakan angkutan umum, Setelah sekitar 35 menit akhirnya sampai juga di kawasan Praya. Aku minta diturunkan di lokasi dimana terdapat banyak angkutan umum yang dikenal dengan sebutan BEMO untuk selanjutnya menuju ke Sengkol yang menjadi pemberhentian perjalananku yang kertiga menuju Kuta, Menit demi menit kulalui untuk mendapatkan Bemo tersebut namun tidak juga ada yang terlihat, Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju jalur yang pasti akan dilalui oleh kendaraan jenis Bemo tersebut. Setelah kurang lebih 20 menit menunggu ternyata ada juga yang lewat dan berhenti saat aku coba untuk melambaikan tangan sebagai isyarat untuk menumpang

Kondisi dalam Bemo yang kehabisa bensin
Bemo menuju Ke sengkol

Akupun kaget melihat kondisi kendaraan yang akan aku naiki tersebut, Dengan kondisi yang sudah sangat tua dan besi besi yang menjadi bahan dari kendaraan tersebut yang sudah berkarat dan mengeluarkan suara yang menakutkan seolah olah akan roboh dan rusak. Namun mau bilang apalagi memang inilah keputusan yang aku pilih sejak awal jadi nggak boleh disesali, Ada banyak barang didalam kendaraan berupa lemari dan sayur sayuran milik penumpang lain sehingga terasa tidak nyaman berada didalamnya. Benar saja apa yang aku pikirkan sebelumnya, Belum saja sampai di Pasar atau terminal Sengkol sebagai tempat pemberhentian selanjutnya mobil tersebut ngadat dan tidak bisa berjalan lagi karena kehabisan bensin. Kalau aku tau perjalananku akan seperti ini, Tentu menggunakan Transportasi Pribadi akan lebih menyenangkan.

Namun keberuntungan berpihak kepadaku hari itu, Karena ketika aku menunggu sopir yang sedang membeli bensin di tempat yang jauh karena kebetulan macetnya di tempat sepi yang jauh dari pedagang bensin atau pertamina terdekat. Tiba tiba saja secara kebetulan temanku lewat menggunakan mobil putih merek Avanza yang kemudian membawaku sampai ke tempat tujuan, Yaitu pantai Kuta Lombok. Jadi menurutku kalau berwisata di lombok akan lebih menyenangkan menggunakan layanan Transportasi pribadi atau Taxi yang ada di pulau Lombok. Ini sih sekedar saran dari admin aja, Semua terserah pada anda aja. Ini hanya tulisan yang berbagi tentang pengalaman burukku tentang perjalanan menggunakan kendaraan umum di Lombok untuk berwisata. Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi pengunjung semua
Advertisement

1 comment:

Trimakasih telah berkunjung, Dimohon untuk tidak berkomentar yang bersifat : Mencela, Mencaci, Memfitnah dan Teror. dan menyertakan link hidup untuk promosi. Silahkan baca Disclaimer dan Privacy Policy dari Blogtersukses secara seksama agar komentar anda dapat muncul di blog kami.